Minggu, 16 Juni 2013

CHAAM ATAU SENI TOPENG DI BHUTAN

BAB I
PENDAHULUAN

Bhutan adalah negara kecil yang indah dan strategis letaknya. Negara ini berbatasan dengan India di sebelah selatan dan Cina di sebelah utara.Pemandangan alamnya beragam, mulai dari dataran, dataran berpasir dan hutan lembah, sampai ke Gunung Himalaya yang curam dan berbatu. Bhutan memiliki luas 38.394 km dan menjadi salah satu benteng di bagian timur jajaran Pegunungan Himalaya dengan letak pada ketinggian 97 m sampai dengan 7.554 m di atas permukaan laut. Negara ini adalah termasuk wilayah landlock yang tidak memiliki daerah perairan laut. Karena kondisinya yang demikian, Bhutan kemudian dikenal dengan julukan Druk Yul yang artinya Land of the Thunder Dragon. Iklim di negara ini bervariasi yakni iklim tropis di dataran selatan, musim dingin yang sejuk dan musim panas yang panas di lembah pusat dan musim dingin di Himalaya. Berdasarkan kondisi alam yang bergunung-gunung pada ketinggian yang seperti itu, maka pemerintah Bhutan kemudian menetapkan 72,5 % adalah kawasan hutan, 7,7% lahan pertanian, 0,1% hortikultur, 3,9% lahan peternakan, pemukiman 0,1% dan sisanya 15,7% adalah kawasan tertutup es, batu cadas, aliran sungai-sungai, dan sebagainya. Dengan dominasi hutan berbatu dan savana, maka dipastikan Bhutan banyak menyimpan sumber daya alam antara lain kayu, tenaga air, gipsum, kalsium karbonat dan kandungan lainnya. Hingga Juli 2011, diperkirakan jumlah penduduk Bhutan mencapai angka 708,427 jiwa dengan persentase suku Bhote yang merupakan keturunan Tibet sebanyak 50%, 35% adalah etnis Nepal (termasuk Lhotsampas), dan suku-sukuasli atau migran sebanyak 15%. Karena kebanyakan penduduk Bhutan berasal dari Tibet, maka 75% penduduknya beragama Budha dan sisanya menganut agama Hindu. Negara ini memiliki angka kelahiran 19,13


BAB II
PEMBAHASAN

Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat Cina. Nama lokal negara ini adalah Druk Yul, artinya "Negara Naga". Gambar nagapun didapati di benderanya.

Pemerintahan yang dijalankan dengan kekuasaan monarki absolut berakhir ketika konstitusi baru dan pemilihan perdana menteri dilaksanakan. Raja Jigme Singye Wangchuck yang memimpin sejak tahun 1972 mengumumkan menggelar pemilu tahun 2008, sekaligus turun tahta. Pengumuman disampaikan dihadapan 8.000 penggembala hewan yak, biksu, petani, dan siswa pedesaan pada 18 Desember 2005. Pengumuman disebarkan melalui harian Kuensel. Sebelumnya, raja memperkenalkan rancangan konstitusi dan menyatakan pensiun pada usia 65 tahun. Atas ide ini, sebagian rakyat tidak sependapat karena kuatir terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), namun pada tahun 2006 sang raja mengundurkan diri dan digantikan oleh puterandanya.

Nasi, dan lebih banyak lagi jagung, adalah makanan pokok negeri itu. Makanan di perbukitan kaya akan protein karena konsumsi daging, khususnya unggas, yak dan daging sapi. Sup daging, nasi, dan sayuran yang dikeringkan yang dibumbui dengan cabai dan keju adalah makanan favorit selama musim dingin. Makanan susu, khususnya mentega dan keju dari yak dan sapi, juga terkenal, dan memang hampir semua susu diubah menjadi mentega dan keju. Minuman terkenal termasuk teh mentega, teh, anggur nasi yang dimasak dan bir. Bhutan adalah satu-satunya negara di dunia yang telah melarang rokok dan penjualan tembakau.

Saat warganya dipandang bebas bepergian keluar negeri, Bhutan sering tak terjangkau orang asing. Kesalahan gambaran meluas bahwa Bhutan telah membatasi visa turis, tarif yang tinggi, dan permintaan pergi dengan tur paket nampaknya menciptakan kesan ini.

Pakaian tradisional buat lelaki Ngalong and Sharchop adalah gho, jubah sepanjang lutut yang diikatkan di pinggang dengan sabuk pakaian yang dikenal sebagai kera. Wanita mengenakan gaun sepanjang pergelangan kaki, kira, yang dijepit di bahu dan diikatkan di pinggang. Kira dipadukan dengan blus lengan panjang, toego, yang dikenakan di bawah lapisan luar. Kedudukan dan kelas sosial menentukan tekstur, warna, dan dekorasi yang menghiasi pakaian. Selendang dan syal juga penanda kedudukan sosial, karena secara tradisional Bhutan adalah masyarakat feodal. Anting-anting dikenakan oleh wanita. Yang menjadi perdebatan, kini hukum Bhutan mengizinkan pakaian ini buat semua warganya.
Tari Chaam dari Bhutan

Chaam atau tari topeng ialah tarian mistik yang dipertunjukkan selama festival Buddha. Tari topeng dan sendratari adalah segi tradisional umum pada festival, biasanya disertai dengan musik tradisional. Tarian yang penuh semangat, mengenakan topeng kayu berwarna dan kostum luwes, menampilkan pahlawan, setan, kepala mati, hewan, dewa, dan karikatur orang awam. Para penari menikmati perlindungan kerajaan, dan melestarikan adat rakyat dan keagamaan kuno dan mengabadikan pengetahuan dan seni kuno pembuatan topeng. Tarian topeng tersebut berarti bukannya kebahagiaan yang berasal dari pemuasan nafsu dunia fana, melainkan berasal dari iman dan konsep tahu-cukup.

Orang Bhutan beranggapan kemiskinan yang sesungguhnya adalah apabila tak mampu beramal kepada orang lain, mereka sudah sangat puas asalkan memiliki sawah dan rumah.

Dikarenakan mereka adalah umat Budha, maka mereka tidak membunuh makhluk berjiwa, itulah sebabnya mereka mengimpor daging dari India. Namun demikian di atas meja makan jarang terlihat makanan jenis daging, melainkan makan sayur-sayuran atau produk dari susu sudah membuat mereka puas. Demi melindungi lingkungan hidup dan kebudayaan mereka, Bhutan rela “mengurangi profit” dan mempunyai pertambangan tapi tidak dibuka.

Orang Bhutan beranggapan, “Kehidupan yang benar-benar bernilai, bukannya hidup di tempat dimana dapat menikmati materi tingkat tinggi, melainkan memiliki taraf spiritual dan kebudayaan yang kaya.” Itulah sebabnya kenapa Bhutan dijuluki sebagai Negara termiskin tetapi terbahagia sedunia, mereka bahagia dengan apa yang mereka punya, tidak begitu mementingkan materi atau kekayaan tetapi rakyat Negara Bhutan lebih mementingkan iman dan konsep tahu cukup yang membuatnya menjadi bahagia. Semoga Negara Indonesia bias mencontoh sisi baik dari Bhutan bahwa kebahagiaan bukan dinilai dari segi ekonominya saja tetapi dari segi kualitas hidup dan kenyaman hidup.

Bhutan memiliki sejumlah hari libur umum, sebagian berpusar pada festival musiman, sekuler, dan keagamaan, yang termasuk Dongzhi (sekitar 1 Januari, menurut sistem penanggalan berdasarkan peredaran Bulan), Tahun Baru menurut peredaran Bulan (Februari atau Maret), hari UlTah Raja dan perayaan penobatannya, permulaan musim monsun resmi (22 September), Hari Nasional (17 Desember), dan sejumlah perayaan Buddha dan Hindu. malahan hari libur sekuler memiliki nada tambahan keagamaan, termasuk tari keagamaan dan doa keselamatan hari.

Tari topeng dan sendratari adalah segi tradisional umum pada festival, biasanya disertai dengan musik tradisional. Tarian yang penuh semangat, mengenakan topeng kayu berwarna dan kostum luwes, menampilkan pahlawan, setan, kepala mati, hewan, dewa, dan karikatur orang awam. Para penari menikmati perlindungan kerajaan, dan melestarikan adat rakyat dan keagamaan kuno dan mengabadikan pengetahuan dan seni kuno pembuatan topeng.

Pada pelaksanaan kebudayaan Tari topeng biasanya disertakan juga permaintan tradisional yaitu Degor' adalah permainan tradisional Bhutan yang sering keliru disebut dalam literatur sebagai semacam tolak peluru oleh penulis asing. Ini berbeda dari tembakan dimasukkan ke dalam banyak cara. Hal ini dimainkan dengan sepasang batu datar bola yang dilemparkan di dua target (pasak) tetap di dalam tanah pada jarak sekitar 20 meter. Permainan ini dimainkan di seluruh Bhutan, tapi biasanya bermain lebih di daerah pedesaan. Meskipun tidak ada pembatasan, permainan ini biasanya dimainkan oleh laki-laki di Bhutan.

Satu-satunya yang diperlukan peralatan untuk bermain game adalah sepasang batu bulat datar untuk setiap pemain. Ukuran dan berat batu berbeda dari pemain ke pemain tergantung pada pilihan dan kekuatan. Seorang pemain dapat memiliki banyak batu dari berbagai ukuran yang ia inginkan, tetapi dapat bermain hanya dua sekaligus.

Degor bisa dimainkan sebagai permainan tim atau permainan individu. Jika ada tiga orang, permainan ini dimainkan sebagai game secara individual. Jika ada empat orang atau lebih, lebih disukai untuk dimainkan dalam dua tim yang bersaing satu sama lain. Tidak ada nomor tetap pemain di tim, tapi terlalu banyak pemain membuat permainan lebih lambat dan rumit. Jadi, biasanya tujuh pemain di setiap tim adalah jumlah maksimum untuk sebuah game yang ideal.

Tidak seperti tembakan put, setiap pemain melemparkan sepasang batu bulat dengan target dari satu ujung ke ujung dengan mengayunkan lengan di bawah bahu. Target pasak dipaku ke dalam tanah dengan mereka tips pada permukaan tanah. Seperti di tapal kuda, para pemain mencoba untuk membuat lahan batu mereka dan tetap dekat dengan target pasak. Titik A adalah mencetak gol jika jarak antara batu dan pasak kurang dari jarak antara ibu jari dan jari tengah dari telapak terentang. Jika dua atau lebih batu tim lawan jatuh dalam kisaran yang sama, batu terdekat akan mencetak titik. Jika semua batu dalam kisaran milik satu tim, maka tim akan mencetak poin sebanyak jumlah batu. Tidak ada nilai titik tetap di mana pertandingan berakhir, namun biasanya tetap pada angka ganjil hingga 21, tergantung pada jumlah pemain dan waktu tim miliki.

Tidak seperti di panahan, di Degor pemain terbaik bermain pertama untuk menempati daerah dekat target. Para pemain bermain kemudian diperbolehkan untuk memukul batu dari pemain lawan yang telah dimainkan sebelumnya dengan batu mereka sendiri untuk memindahkan mereka dari target dan menggantinya dengan batu mereka. Tapi lebih sulit jika batu dimainkan sebelumnya yang berat dan padat. Jadi, pemain lebih memilih batu berat sehingga thse yang tidak dapat dengan mudah dipindahkan atau dapat digunakan sebagai kekuatan yang lebih baik untuk menggantikan batu pemain lain '.

Bertaruh pada permainan berbeda dari daerah ke daerah dan kesempatan pertandingan yang dimainkan. Jika permainan sedang dimainkan antara desa-desa, mungkin ada atau mungkin tidak menjadi taruhan. Pada saat itu hanya bermain untuk ketenaran kemenangan. Namun, permainan kebanyakan dimainkan untuk merayakan beberapa kesempatan seperti Tahun Baru dan hari libur besar lainnya. Pada kesempatan tersebut, taruhan biasanya tertuju pada pesta besar dan partai mana yang kalah harus berdiri untuk partai semata-mata atau potongan besar sementara pemenang bisa berbagi sedikit bagian. Ini semacam taruhan biasanya terjadi untuk bergembira dan bersosialisasi dalam masyarakat atau antara teman-teman.



DAFTAR PUSTAKA

Sumber:
www://wikipedia-bhutan-danbudaya.html

Rabu, 12 Juni 2013

BUDAYA ROMAWI KUNO DI BIDANG SENI SASTRA

BAB I

PENDAHULUAN

Romawi adalah sebuah kota yang selalu di sandingkan dengan Yunani, yang mempunyai hubungan erat antara kedua kota ini. Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.

Sejak dari raja-raja Etruscan pada tahun 500 SM hingga raja Julius Caesar pada tahun 100 SM bangsa Romawi tidak pemah mengalami masa Demokrasi seperti bangsa Yunani. Sehingga bangsa ini akan menerima segala keputusan/gagasan dari seorang pernimpin yang paling berkuasa dan tertinggi seperti Dewa. Tugas bagi para pemimpin yang harus diemban adalah menaklukkan daerah-daerah perluasan sekiranya daerah tersebut mempunyai penguasa. Konsep kepemimpinan ini menjadi konsep dasar hukum bagi sistem kepemimpinan kekaisaran Romawi.


BAB II
PEMBAHASAN

Romawi Kuno adalah peradaban yang tumbuh dari komunitas pertanian kecil yang didirikan di Semenanjung Italia pada abad ke-9 SM. Seiring waktu, Romawi menjadi kekaisaran kuat yang menguasai Laut Tengah. Dalam 12 abad keberlangsungannya, peradaban Romawi berubah-ubah dari monarki, menjadi republik campuran oligarki dan demokrasi, dan akhirnya menjadi kekaisaran otokrasi. Melalui penaklukan dan asimilasi, Romawi mendominasi Eropa Barat, seluruh Laut Tengah termasuk Timur Dekat dan Afrika Utara, Semenanjung Balkan, dan Laut Hitam.

Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran pada abad ke-3 M, dan menjadi semakin gawat pada abad ke-5 M. Diperparah dengan adanya ketidakstabilan pemerintahan dan serangan dari beragam suku-suku di perbatasannya, Kekaisaran Romawi Barat, yang meliputi Hispania, Galia, dan Italia, akhirnya terpecah menjadi banyak kerajaan kecil pada abad ke-5. Kekaisaran Romawi Timur, yang dipimpin oleh kaisarn Constantinus, berhasil bertahan dari krisis ini, dan selanjutnya terus bertahan sampai seribu tahun berikutnya hingga kelak ditaklukan oleh Kesultanan Ustmaniyah. Kekaisaran Romawi Timur disebut juga sebagai Kekasiaran Bizantium (http://peradaban-kuno--asia-afrika--eropa.blogspot.com/2010/02/peninggalan-budaya-romawi.html).

Kekaisaran Romawi merupakan kumpulan ’koloni dan beberapa suku bangsa di sekitarnya diantaranya meliputi :

1. Etruska

Datang dari bagian utara Mesopotamia, golongan Agraris dan Militeristik, konsep ke-Tuhanan bersifat Antropomorfik (Konsep Ketuhanan yang berupaya mempersonifikasikan sifat kekuasaan Tuhan sebagai manusia Dewa). Dalam bidang arsitektur bangsa ini sudah mengenal konsep konstruksi yang menggunakan sistem struktur pendukung post dan lintel serta kubah.

2. Latium

Mempunyai sifat-sifat patriotisme dan selalu ingin berkuasa, rasional tetapi lemah dalam berfantasi, tidak halus, tidak sensitif dan tidak kreatif. Karya bangunan mereka kebanyakan mengambil begitu saja dari motif-motif yang sudah ada yang dikembangkan oleh masyarakat Yunani..

3. Colonia

Bagian dari bangsa Yunani. Dalam bidang arsitektur bangsa ini membawa konsep Arsitektur yang telah berkembang di Yunani dan dibawa ke dalam budaya membangun bangsa Romawi.

4. Kartago

Masyarakatnya dikenal sebagai nelayan. pelaut kejam, merupakan musuh bangsa Yunani. Memang, peradaban Romawi ini terletak di negeri Italia, tepatnya berada di Pegunungan Apenina. Lembah pegunungan Apenina merupakan lahan-lahan yang subur dan cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian, oleh karena itu masyarakat yang tinggal di sana memiliki mata pencahariaanya sebagai petani gandum, jagung dan sayur-sayuran.

Peradaban Romawi banyak berpengaruh terhadap perkembangan hukum, militer, seni, sastra, arsitektur, teknologi, dan bahasa di dunia, khususnya di Dunia Barat. Salah satu warisan Romawi yang masih terus digunakan bahkan di Indonesia adalah huruf Latin.

Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa Barat yang diambil secara komprehensif. Mula-mula dianggap tahap dekadensi periode setelah Yunani pada bidang seni, namun secara total menyerap nilai seni yang sudah ada dari kebudayaan tersebut dan nilai-nilai yang terkandung ternyata sudah tidak asli dan bermutu rendah, sehingga Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik, jadi dapat dikatakan sebagai Asimilator (menyatukan hasil karya orang lain) dan bukan Kreatori

Di Pegunungan Apenina ini ditemukan pula tambang-tambang mineral yakni emas, bijih besi, tembaga, batu pualam dan marmer. Malah, marmer yang dihasilkan merupakan jenis yang berkualitas tinggi dan sangat baik untuk bahan bangunan. Penduduk asli romawi tinggal di Italia bagian Utara, tepatnya di sekitar Danau Maggiore. Mereka mendapatkan makanan dengan cara bertani, berburu dan menangkap ikan. Pada masa zaman besi (1000-600 SM), bangsa pendatang muncul di Italia diantaranya bangsa Umbria di bagian utara, Latin di lembah Sungai Tiger dan Samnite di Selatan. Sungai Timber berada di bagian tengah Itali, dan dari sinilah selanjutnya muncul kerajaan Romawi yang menyebar hampir ke seluruh daratan Eropa, Asia dan Afrika. Kebudayaan tersebut dikenal dengan kebudayaan Latin.

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. “Menurut berita lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani”
Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani.

Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik. Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan panglima besar.

Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan dari daerah-daerah jajahan.

http://arief1287.wordpress.com/2010/08/16/peninggalan-kebudayaan-sejara/

Kebudayaan Romawi

Kebudayaan Romawi terbentuk berdasarkan elernen-elernen yang diambil dari kebudayaan Yunani, kebudayaan Etruscan (engineering ability dan utiliter architecture) dan kebudayaan Syria. Penduduk asli Romawi adalah bangsa prajurit sejati yang suka berperang sehingga memiliki karakter yang kuat dan lebih mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan, negara, dewa dan juga keluarga. Bangsa Romawi mempunyai disiplin dan ambisi yang tinggi terhadap kekayaan dan penguasaan terhadap bangsa lain.

http://arief1287.wordpress.com/2010/08/16/peninggalan-kebudayaan-sejara/

Beberapa hal yang dapat dibedakan atau lebih diunggulkan dengan bangsa lain yailu:

· Organisasi dalam masyarakat dan negara telah terbentuk mulai dari rakyat biasa atau prajurit hingga pimpinan yang tertinggi (kaisar).

· Asimilasi budaya berasal dari gabungan kebudayaan Yunani, Etruscan dan Syria. Namun dengan perpaduan kebudayaan tersebut muncul satu karakter atau sifat kebudayaan baru, yaitu kebudayaan Romawi.

· Hubungan dengan masyarakat pendatang sangat toleran dan bersifat terbuka, terutama pedagang yang berasal dari sekitar kekuasaan Romawi. Selama penduduk pendatang mau mengikuti peraturan yang berlaku dan menguntungkan bagi kepentingan kerajaan Romawi hubungan pendatang dan pribumi sangat baik.

· Bangsa Romawi memiliki satu prinsip yang sangat ambisius dalam hidup. Pandangan mereka adalah hanya melalui prinsip kerja yang keras maka akan menghasilkan apapun yang diinginkan.

· Ambisi menguasai alam dan lingkungan akhirnya melahirkan satu keterampilan yang dominan dalam konsep teknik dan ruang.

Pada awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari Yunani namun berangsur-angsur karya mereka menampakkan ciri khas Romawi. Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para pujangga Romawi kuno. Antara lain:

· Horatius dengan karyanya berjudul Oda

· Livius, seorang sejarahwan yang menulis buku berjudul Magnum Opus

· Lucretuis, seorang filsuf dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang mengupas materi itu terdiri dari atom.

· Ovidius menghasilkan karya sastra berjudul Metamorphoses.

· Cicero yang ahli pidato corator dan memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.

· Quintilianus, seorang Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.

· Seneca seorang penulis dan pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero.

Seni Bangunan dan Seni Pahat

Pada awalnya seni patung/pahat i menghasilkan patung seperti patung, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis. Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Hasil-hasil kesenian bangsa romawi meliputi seni bangunan seni sastra dan seni patung

Dibidang seni bangunan bangsa ini menghasilkan bangunan-bangunan

membnagun kota Roma dengan gedung-gedung yang berdinding berlapis marmer.

mendirikan bangunan pemandian umum. membangun pintu-pintu gerbang yang megah. membuat tugu-tugu peringatan yang megah. membangun Amphiteater atau gedung pertunjukan terbuka. membuat jalan raya yang menghubungkan antar kota. membuat jembatan-jembatan lengkung yang kokoh (viaduc). mendirikan colosseum yaitu gedung pertunjukan yang menyelenggarakan adu orang dengan singa. Dalam bidang seni sastra dan bahasa, bangsa Romawi terkenal jaya. Kejayaan tampak dalam karya dan para sastrawan serta bahasa latinnya. Pada masa kejayaannya ini muncul para sastrawan yang menghasilkan karya-karya sastra agung. Para sastrawan tersebut adalah:

· Virgilius yang menulis syair dengan judul Aeneid yang berisi cerita kepahlawanan, Horatius yang menulis syair puji-pujian.

· Tacitius yang menulis cerita pengembaraan yang berjudul Germania

· Cicero adalah seorang ahli pidato yang termasyur.


· Bahasa Latin merupakan induk bahasa negara-negara Eropa seperti Italia, Perancis, Spanyol, Portugis dan Rumania. Pada masa sekarang, bahasa ini berkembang menjadi bahasa ilmu pengetahuan.

Orang Romawi ahli dalam seni lukis dan seni patung. Apabila ada orang Romawi yang terkenal meninggal dunia, bentuk mukanya dipahat/dipatungkan. Patung pahatan itu dibuat dari lilin. Dewa Mars adalah salah satu tokoh yang diwujudkan dalam karya patung. Patung Dewa Mars ini ditemukan di Todi (Italia). Dewa ini dipuja oleh bangsa Romawi kuno, sehingga mereka menamakan dirinya sebagai "Putra Mars". Tokoh terkenal lainnya diwujudkan dalam karya patung adalah Cicero. Patung (lukisan) ini dibuat pada tahun 50 SM. Patung ini sekarang disimpan di Capitol Museum di Roma.

Bangsa yang satu ini juga gemar melakukan olah raga. Mereka sering mengadakan lomba olah raga, seperti atletik, bela diri dan menunggang kuda. Kebiasaan ini dilanjutkan oleh orang-orang Romawi

Kota-kota di Romawi sudah menerapkan pengaturan kota yang modern seperti sekarang ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembangunan jalan raya yang teratur. Jalan raya ini merupakan seperti sekarang ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pembangunan jalan raya yang teratur. Jalan raya ini menghubungkan satu daerah dengan daerah lain. Pembangunan gedung-gedung juga sudah memperhatikan tata kota yang modern. Arsitek Romawi sangat terampil mempraktikkan ilmu pengetahuan’
Seni Romawi Timur sebagian besar berhubungan dengan ekspresi religius. Gaya-gaya Romawi Timur disebar melalui perdagangan dan penaklukan ke Italia dan Sisilia; gaya-gaya tersebut akan memengaruhi seni renaisans Italia. Dengan maksud untuk memperluas Gereja Ortodoks Timur, gaya Romawi Timur disebar ke kota-kota Eropa timur, terutama Rusia.Pengaruh dari arsitektur Romawi Timur, terutama dalam bentuk bangunan religius, dapat ditemui di berbagai wilayah, dari Mesir dan Arabia, hingga Rusia dan Rumania.

Karakter seni arsitek romawi

· Kemampuan dalam teknologi bangunan lebih maju dari pada bangsa Yunani, seperti dalam pembuatan saluran air dan pembuatan konstruksi busur/lengkung.

· Penafsiran terhadap makna kehidupan dari segi fungsi dan sistem struktur sosial sangat kompleks. Kondisi ini sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku, tata cara hidup dan termasuk dalam tata bangunan. Setiap aktifitas kehidupan dalam struktur social kemasyarakatan seringkali diperingati dengan upacara-upacara atau pesta-pesta besar.

· Konsep penataan bangunan dan landscape perkotaan dirancang secara integratif. Perancangan bangunan selalu berorientasi kedalan skala yang lebih luas atau dalam skala kota demikian juga sebaliknya.

· Konsep perancangan menekankan pada pengertian bahwa ruang merupakan media ekspresi arsitektural. pada skala kota dan interior.

· Skala bangunan bersifat monumental atau mengutamakan kesan agung. Ekspresi arsitekturnya terungkapkan melalui peralihan artikulasi detail.

· Bentuk arsitektur mengesankan keanggunan formal yang berorientasi birokratik, tersusun secar

· sistematik, praktis dan variatif dalam langgam.

http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2013/02/kepercayaan-dan-kebudayaan-romawi-kuno.html

Hasil-hasil kesenian bangsa romawi meliputi seni bangunan seni sastra dan seni patung.

Dibidang seni bangunan bangsa ini menghasilkan bangunan-bangunan:
membnagun kota Roma dengan gedung-gedung yang berdinding berlapis marmer.
mendirikan bangunan pemandian umum.
membangun pintu-pintu gerbang yang megah.
membuat tugu-tugu peringatan yang megah.
membangun Amphiteater atau gedung pertunjukan terbuka.
membuat jalan raya yang menghubungkan antar kota.
membuat jembatan-jembatan lengkung yang kokoh (viaduc).
mendirikan colosseum yaitu gedung pertunjukan yang menyelenggarakan adu orang dengan singa.

Dalam bidang seni sastra dan bahasa, bangsa Romawi terkenal jaya. Kejayaan tampak dalam karya dan para sastrawan serta bahasa latinnya. Pada masa kejayaannya ini muncul para sastrawan yang menghasilkan karya-karya sastra agung. Para sastrawan tersebut adalah:
Virgilius yang menulis syair dengan judul Aeneid yang berisi cerita kepahlawanan,
Horatius yang menulis syair puji-pujian.
Tacitius yang menulis cerita pengembaraan yang berjudul Germania
Cicero adalah seorang ahli pidato yang termasyur.

BAB III

KESIMPULAN

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Dalam bidang sastra, terdapat empat elemen budaya, yaitu Yunani, Kristen, Romawi, dan Oriental. Sastra Romawi Timur seringkali diklasifikasikan dalam lima kelompok: sejarawan dan analis, ensiklopedis (Patriark Photios, Michael Psellos, dan Michael Choniates dianggap sebagai ensiklopedis terbesar Romawi Timur) dan penulis esai, serta penulis puisi sekular. Dua kelompok lainnya meliputi jenis sastra baru: sastra gerejawi dan teologis, dan sastra populer. Dari dua hingga tiga ribu volume sastra Romawi Timur yang selamat, hanya tiga ratus tiga puluh yang meliputi puisi sekular, sejarah, ilmu pengetahuan, dan ilmu semu. Sastra sekuler berkembang dari abad kesembilan hingga keduabelas, sementara sastra religius (khotbah, buku liturgi, puisi, devosi, dll) berkembang lebih dahulu, dengan Romanus Melodus sebagai contoh yang paling menonjol.

Sumber :

http://arief1287.wordpress.com/2010/08/16/peninggalan-kebudayaan-sejarah

http://peradabankunodiasiaafrikadaneropa.blogspot.com/2010/02/peninggalan-budaya-romawi.html

http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2013/02/kepercayaan-dan-kebudayaan-romawi-kuno.html