Catatan
Perjalanan Bersejarah Di Rangkasbitung
Pada hari minggu tanggal 15 anak-anak
mahasiswa pendidikan sejarah semester 2 mengadakan kegiatan perjalanan
mengelilingi kota Rangkasbitung untuk mengetahui bangun-bangunan bersejarah yg
berada di rangkasbitung hal ini saya lakukan untuk memenuhi tugas sejarah
eropa,atas nama dosen pengampu Arif Permana putra M.pd.
Untuk memulai perjalanan saya
melakukan dari rumah dengan berjalan kaki bersama temen saya .menuju kampus
setalah kumpul di kampus jam 8 yang
pertama saya lakukan bersama temen saya ,jalan kaki menuju vihara yaitu tempat
sembahyang umat beragama buhda ,di depan vihara tersebut terdapat bangunan
yaitu terminal lama yang merupakan peniggalan agama budha.
setalah saya mendapatkan inforamsi
dari vihara saya melanjutakan perjalanan ke geraja bethel ,geraja bethel untuk
tempat bersembang umat beragama kristen protestan dan bangunan nya yang merupakan pninggalan
colonial belanda yang saat ini bngunan nya masih kokoh.
dan setelah dari gereja bethel saya menuju ke
gereja pasundan yang tempatnya tidak jauh dari gereja bethel sama saja gereja
pasundan juga tempat untuk sembahyang umat beragama Kristen protestan yang
bangunan sudah di ubah lebih modrn
.
.
lalu setelah geraja pasundan saya menuju
jembatan dua yang masih berada di jalan multatuli sebelah kantor pos polisi di
situ terdapat jembatan kreta api yang dulu nya di buat dengan kerja paksa ,jembatan
tersebut merupakan yang di bangun pada masa colonial belanda untuk sebuah jalan
kreta api peninggalan colonial belanda tersebuat masih kokoh dan kuat.
lalu setelah dari jembatan 2 saya berjalan
menuju ke ruamah PJKA yang dsitu tempat karyawan kreta api yang bekerja di perusahaan kreta api yang
dulunya merupakan peninggalan colonial belanda
lalu setelah dari rumah PJKA saya menuju ke
gereja st maria gereja itu tempat sembahyang umat agama kristes katholik gereja
st maria ni besebelahan dengan rumah sakit misi yang berada di jalan multatuli dan sampai
sekarang gereja st maria masih di gunakan untuk beribadah umat kristen katholik
setelah dari gereja st maria saya
menuju gedung juang bangunan ini dahulunya di jadikan sebagai markas
kampetai,ketika perseteruan rakyat banten dan jepang kgedung ini di jadikan pusat
gerakan oleh para rakyat lebak dalam menyatukan ide dan rencana atau strategi
penyerangan ke tentara jepang.
setelah dari gedung juang saya melanjutkan ke
rumah multatuli yang berada di belakang rumah sakit adji darmo Rangkasbitung, ruamh
ini merupakan tempat tinggal douws dokker asistes residen asal belanada yang
menulis semua perasaan dan temuan di kabupaten lebak serta dengan membuat buka
yang fenomenal yaitu yang bernama max havellar lalu setelah saya meliahat
suasana kondisi rumah nya sangat menarik dari segi bangunan nya tapi sekarang
kondisinya sangat memperhantinkan mungkin ini karena usia bangunan ini sudah
tua.
Lalu
setelah dari rumah multatuli saya menuju kantor DPRD yang lokasinya di sebelah
alun-alun kota Rangkasbitung ,gedung DPRD tersebuat merupakan gedung
peninggalan pemerintah colonial belanda yang berfungsi sebagai pusat urusan
administrasi ,penyelesaian kontrak-kontrak perkebunan di wilayah administratif
banten lebak, yang pada saat itu masih berkuasa di Indonesia ,dan pada saat ini
masih berfunfsi sebagai pemerintah DPRD kabupaten lebak.
Lalu setelah dari kantor bupati saya
menuju pendopo yang tidak jauh dari sebuah pendopo yang merupakan penggalan
dari colonial belanda pula ,dan saya lihat pendopo tersebut masih kokoh dan
sekarang masih di gunakan untuk latihan pencak silat
Lalu setelah dari pendopo saya berjalan
ke makam pahlawan dan melewati rumah ibu kania dan setalah itu langsung ke
stasiun kreta api rangkasbitung yang merupakan peninggalan colonial belanda hal
itu di lakukan yang dilakukan oleh belanda
Dan setelah semua tempat bersejarah di Rangkasbitung yang
sudah di kunjungi kami samua mengadakan diskusi disitu saya bisa melihat dan
mengetahui tempat bersejarah di Rangkasbitung, dan apa saja yang menjadi peninggalan belanda yang berada di
kota Rangkasbitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar